Deforestasi secara sederhana dapat diartikan sebagai penggundulan atau penebangan hutan. Dalam arti luas, deforestasi juga dapat dimaknai sebagai kegiatan penebangan hutan yang lahannya dialihfungsikan menjadi lahan untuk kepentingan lain seperti pemukiman atau pertanian. Deforestasi ini tentu saja membawa dampak bagi lingkungan sekitar kita, yang sayangnya dampak yang muncul mayoritas adalah dampak yang negatif.
Jika dibiarkan begitu saja, dampak deforestasi ini akan sangat meluas, tidak hanya bagi lingkungan yang dekat dengan hutan itu sendiri, tetapi dapat menjadi masif ke area-area yang jauh dari hutan. Hal ini terjadi karena fungsi dan manfaat hutan yang memang begitu besar yang tidak hanya bagi lingkungannya yang dekat saja, begitu pun sebaliknya dengan dampak dari deforestasi ini.
Dampak Deforestasi Bagi Lingkungan
Banyak sekali dampak negatif akibat dari deforestasi yang tidak bertanggung jawab. Setidaknya ada 2 hal besar dari dampak deforestasi yang berakibat luas, yang tidak hanya dirasakan bagi lingkungan yang dekat dengan hutan saja, tetapi akan berdampak secara luas.
1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kenaikan suhu bumi secara perlahan tetapi pasti yang pastinya akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup kita. Hutan sebagai penyedia oksigen terbesar, ketika ditebang otomatis akan mengurangi kadar oksigen yang ada, akhirnya zat karbon lebih mendominasi dan menyebabkan lingkungan menjadi panas.
Indonesia pernah menjadi kebanggaan ketika Kalimantan menjadi salah satu paru-paru dunia dengan kelebatan hutannya yang banyak mensuplai oksigen, tetapi kini deforestasi juga sudah terjadi di sana. Alhasil, dampak deforestasi yang terjadi di Borneo, tidak hanya terasa di sana saja, tetapi seperti halnya pemanasan global ini terasakan oleh kita semua.
Pemanasan global membawa dampak yang sangat berbahaya dengan indikasi mulai mencairnya es abadi yang berada di kutub. Dengan mencairnya es yang berjuta-juta tahun membeku di kutub akan menyebabkan volume air di dunia meningkat dan lambat laun jika tidak dihentikan segera, bumi kita tidak mustahil akan tenggelam.
2. Bencana Alam
Bencana alam yang sangat berhubungan dengan deforestasi adalah banjir. Dulu, banjir biasanya banyak diwartakan di kota-kota besar saja seperti Jakarta, tetapi kini hampir seluruh wilayah Indonesia seperti banjir Sukabumi yang terjadi beberapa waktu lalu, dan juga negara-negara lain, banyak sekali yang mengalami banjir tidak hanya di kota-kota besarnya, tetapi hampir merata di seluruh wilayah.
Banyak penyebab dari banjir ini dan salah satunya adalah penebangan hutan yang menyebabkan penyerapan air hujan oleh tanaman atau pohon-pohon di hulu tidak dapat dilakukan karena deforestasi ini. Dengan tidak terserapnya secara maksimal air di hulu, akhirnya volume air secara masif akan mengalir ke hilir dan menyebabkan banjir.
Bencana alam lain yang diakibatkan dari deforestasi adalah longsor atau tanah bergerak. Pepohonan di hutan sebagai penyangga dan faktor yang menstabilkan air meresap akhirnya tak dapat berfungsi lagi dengan adanya penebangan hutan secara sembarangan, akhirnya air di hulu akan dengan derasnya mengalir ke hilir dan tanah-tanah yang dilaluinya menjadi tidak stabil sampai akhirnya terjadilah longsor.
Solusi Deforestasi Ala Blogger
Pemanasan global dan bencana alam hanya sebagian dari dampak negatif yang ditimbulkan dari deforestasi ini. Banyak sekali hal-hal lain yang merugikan yang juga dapat diakibatkan dari banyaknya kasus deforestasi ini.
Tentunya kita tak boleh berdiam diri saja dan menjadi penonton ketika terjadi deforestasi di sekitar kita. Akan sangat baik jika kita menjadi bagian dari solusi atas kasus deforestasi yang banyak terjadi.
Siapa pun kita dan di posisi apa pun, pasti dapat mengambil peran untuk menjadi bagian dari orang-orang yang melawan dan mengurangi dampak negatif deforestasi. Pelajar, guru, ibu rumah tangga, karyawan, apalagi pejabat, semuanya bisa turut andil dalam mengampanyekan hidup sehat dengan memperhatikan hak-hak alam, termasuk dengan penghentian deforestasi secara tak tanggung jawab.
Para penulis dengan media blog atau biasa kita sapa dengan Blogger pun sangat bisa turun tangan dalam kampanye mengurangi dampak deforestasi. Hal ini seperti disampaikan oleh seorang Blogger kenamaan, Jihan Mawaddah. Ia mengatakan bahwa seorang Nara blog bisa melakukan beberapa hal dalam hal melawan deforestasi ini.
Beberapa tips dari Mbak Jihan terkait peran kita sebagai bagian dari solusi deforestasi antara lain:
- Ikut Kampanye gerakan stop deforestasi
- Ikut dalam program menanam menanam 1 pohon untuk 1.000 kehidupan baik secara pribadi atau dengan bergabung bersama organisasi konservasi agar dapat lebih semangat karena ada kebersamaan di dalamnya
- Jangan pernah lelah untuk menulis dengan tema deforestasi. Mungkin seperti hal sepele, tapi siapa tahu ada banyak orang yang membaca dan ikut tergerak untuk ikut menjaga alam. Yakini tulisan kita akan bermanfaat dan membawa banyak perubahan
- Ngobrol tentang deforestasi ketika berkumpul atau ngopi. Jangan antipati, yakini bahwa obrolan kita berfaedah dan memberikan dampak awarness untuk teman-teman kita
Sosok Jihan Mawadah adalah Blogger yang aktif membahas isu-isu lingkungan di blog pribadinya. Ketua Komunitas ODOP tahun 2022 ini aktif di beberapa personal blog, dari jeyjingga, jinggatech, sampai caravanjingga
Siapa pun kita, termasuk para Blogger dapat berperan aktif dalam menjaga kehidupan di bumi ini. Yuk ikut serta dalam kampanye kebaikan dalam merawat alam, salah satunya dengan stop dampak deforestasi agar lingkungan kita tetap berseri dan seimbang demi keberlangsungan hidup kita dan anak cucu kita kelak. .
Banyaknya populasi manusia juga menjadi sebab dari adanya deforestasi karena kebutuhan manusia semakin meningkat juga huhu
BalasHapusYang saya sayangkan manusia menebangi hutan bambu yang dulu sengaja ditanam nenek moyang di tiap perbatasan desa. Selain jadi panas, penyerapan air kurang juga menyebabkan sistem keamanan desa untuk mencegah angin kencang jadi hilang
BalasHapusSedih banget dengan maraknya deforestasi ini karena yang dirugikan ya manusia itu sendiri. Tapi, semoga setelah ini kita jadi lebih sadar dan bisa mencintai alam. Syukur-syukur bisa ikut mengampanyekan stop deforestasi dan menanam banyak pohon.
BalasHapusIndonesia sebagai negara tropis memang udah seharusnya menjadi kebanggaan tersendiri. Akan tetapi, rasa bangga pun mesti diiringi dengan rasa pelestarian yang baik. Terkait dampak deforestasi yang saat ini enggak sedikit dialihfungsikan sebagai lumbung makanan atau bahkan kelapa sawit untuk kepentingan perusahaan, bahkan untuk pembangunan. Meskipun ada izinnya. Akan tetapi, dampaknya saat ini amat berasa. Contohnya kemarin udara benar-benar panas, bahkan malam pun terasa panas. Banjir juga di mana-mana.
BalasHapusPada akhirnya pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga hutan san dan ekosistem alam supaya lestari. Padahal alam ini melindungi bumi dan manusia, tetapi manusianya kadang-kadang maaih maruk.
miris banget ya, kalimantan sebagai paru-paru dunia, tapi banyak sekali deforestasi. aku nggak terlalu paham dengan keseluruhan kalimantan. tapi, setauku yang aku tinggal sekarang ini, yaitu di samarinda, deforestasi ini sangat banyak. biasanya sih untuk tambang dan penanaman sawit. zen
BalasHapuswaa satu isu yanggg ruameee bangett tapi anehnya ngga pernah muncul di pemberitaan. media besar bahkan. Pasti kalah sama isu tiktokers yang bikin salah terus minta maaf, emang wajib sih ini kita perlu omongin ini sampe jadi trend bukan lagi isu
BalasHapusIsu ini padahal urgent banget tapi kok yah jarang dibahas di media, ya? Persis kayak kata Mbaji. Tips dari Mbaji juga patut untuk diaplikasikan, nih.
BalasHapusBtw, keren artikelnya, Mas. Runut dan bahasanya mudah dipahami
Isu ini penting banget ya, Pak Yo. Dengan usia bumi yang makin tua dan kenaikan suhu bumi dah makin nyata terasa ya. Maka isu deforestasi terkait lingkungan ini wajib disebarkan biar saling mengingatkan dan memberikan awareness terhadap sesama
BalasHapusKetika membaca tulisan-tulisan seputar lingkungan seperti ini, aku semakin khawatir aja. Jangan sampai bumi mengalami kenaikan suhu lebih cepat dari yang diperiksa para ilmuwan dan pakar lingkungan.
BalasHapusDampak yang tidak segera dirasakan, cenderung diabaikan / disepelekan oleh manusia.
BalasHapus