Indonesia termasuk negara dengan literasi rendah. Kondisi ini sejatinya harus diperbaiki bersama-sama oleh setiap stake holder di negeri ini.
Pada tahun 2019, menurut data dari Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), negeri kita berada diurutan 62 dari 70 negara dalam hal literasi. Kondisi tersebut yang menunjukan Indonesia adalah 10 negara terendah dalam hal literasi.
Sekolah dan madrasah yang menjadi salah satu pusat literasi juga akan menjadi elok jika dapat menjadi media bagi para siswanya dalam mengembangkan literasi para siswa-siswi di bawah naungannya. Literasi tidak hanya tentang kecakapan membaca, tetapi kemampuan dalam membuahkan hasil karya yang akan menjadi sumber bacaan.
Sambutan Hangat Atas Penerbitan Buku Antologi Puisi Kepingan Riwayat
Adalah MA Raudlotul Ulum yang terletak di Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi yang memfasilitasi anak-anak didiknya untuk membuat sebuah buku antologi puisi. Proyek ini oleh Kepala Madrasah, H. Daden Iskandar dimaksudkan agar para siswa berkembang dalam hal inovasi dan kreativitas dan menulis buku menjadi sebuah kebiasaan sampai menghasilkan out put yang luar biasa.
Pembuatan buku antologi puisi para siswa MA Raudlotul Ulum ini juga mendapat sambutan yang baik dari Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi. Erwan Hermawan, salah satu pejabat di Kementerian Agama bahkan memberikan sambutan atau pengantar dalam buku ini.
Dalam Sambutannya, Erwan Hermawan mengatakan bahwa buku ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi tentang cerminan suara hati para penulis belia di tengah ketidakpastian berakhirnya pandemi. Ia juga menambahkan bahwa buku ini bisa menjadi batu loncatan para siswa untuk merajut kesuksesan semenjak dini dengan menyusun kata-kata indah.
Para Kontributor Buku Antologi Puisi Kepingan Riwayat
Dalam buku antologi puisi ini, para siswa yang terlibat dalam penyusunannya adalah gabungan dari kelas sepuluh sampai dua belas. Mereka terdiri dari 14 siswa yang mencurahkan isi hatinya dalam bentuk puisi.
Ke empat belas siswa kontributor buku antologi puisi tersebut adalah
- Gildan Surya Fahziar
- Muhammad Silvi
- Abdul Aziz
- Misa Alawiyah
- Fitri Fahera
- Puji Siti Salamah
- Wina Agustina
- Winingsih
- Ai Auliya
- Putri Qutrunada Zulfa
- Dena Juliawati
- Silviana Siti Rohimah
- Silviani Siti Robiyah
- Ratni Mulyani
Puisi-puisi Dalam Kepingan Riwayat
Puisi-puisi yang ada dalam buku antologi kepingan riwayat adalah puisi yang menceritakan tentang remaja dengan segla dunianya. Sekolah, keluarga, sahabat, dan juga cinta.
Beberapa potongan bait puisi dari para kontributor kepingan riwayat diantaranya ada Silviani Siti Robiyah yang membuat puisi dengan judul Berjuang dan Bangkit Kembali
Impianku yang hancur
segala rencana yang
dalam terkubur
jiwa ini lebur terluka
parah
Tapi
aku bangkit walau tertatih
tak ingin menyerah sezarahpun
apalagi
patah semangat
Rindu ibuadalah rindukuyang selalumenemaniku di saat sedih merajaKau jugayang merawatkudan selalu membangkitkankudi saat jatuh
Ucapan selamat buat 14 siswa yang hebat.
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Bang
Hapus