Akhir tahun ditandai dengan Penilaian Akhir Semester (PAS) di sekolah dan madrasah. Penilaian yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian siswa dalam belajar selama satu semester ke belakang.
Kondisi Indonesia yang mulai bangkit dari pandemi membuat sekolah dan madrasah mulai membuka diri untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Demikian pun dengan PAS, banyak sekolah yang sudah melakukannya dengan sistem off line atau langsung tatap muka.
Proses penilaian akhir semester di sekolah atau madrasah swasta pastinya tidak terlepas dari masalah pembiayaan berdasarkan kesepakatan komite sekolah atau madrasah masing-masing. Hal ini membuat kisaran biaya PAS berbeda-beda di setiap sekolah.
Rumah Ziswah Membantu Adminitrasi Pembayaran PAS siswa MA dan MTs
Masalah yang timbul dari pembiayaan adalah adanya beberapa siswa yang tidak mampu untuk memenuhi pembayaran tersebut, berapa pun nominal pembiayaannya. Untuk Hal itu, Rumah Ziswah sebagai lembaga amilin yang salah satu tujuan kehadirannya untuk membantu siswa yatim piatu dan dhuafa hadir untuk menyelesaikan masalah ini.
Rumah Ziswah membantu 6 siswa yatim di Madrasah Aliyah Raudlotul Ulum dan 4 orang siswa yatim di MTs Raudlotul Ulum, dan 2 siswa di MD-TA Raudlotul Ulum untuk membayar administrasi PAS. Walau belum banyak yang terbantu, pihak Rumah Ziswah akan terus berikhtiar untuk terus meningkatkan bantuan tiap periodenya.
Tak lupa, Rumah Ziswah juga mengucapkan Jazakumullah ahsanal jazaa kepada para donatur yang telah mengamanahkan hartanya untuk di distribusikan kepada siswa-siswi yatim dan dhuafa. Kalau bukan adanya donatur yang Allah pilihkan untuk menjadi penyumbang di Rumah Ziswah, program ini tak akan berhasil.
Pendidikan Untuk Semua
Pendidikan adalah hak setiap anak untuk mendapatkannya. Masalah ekonomi yang menjadi kendala bagi mereka sejatinya dapat dicari solusinya.
Rumah Ziswah hadir dan berikhtiar untuk menjadi solusi bagi setiap siswa yatim dan tak mampu untuk terus bersekolah, mencari ilmu, dan tetap semangat menggapai setiap cita-cita mereka.
Semoga dengan membantu pendidikan anak-anak yatim, kita dapat menjadi sosok yang Allah lembutkan hatinya. Seperti hadis Nabi:
Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.[HR Thobroni, Targhib, Al Albaniy :254]
Posting Komentar